EROTOMANIA
Erotomania
adalah kondisi di mana seseorang meyakini dengan kuat bahwa ada seseorang yang
mencintainya, meskipun kenyataannya tidak demikian. Bahkan, dalam beberapa
kasus, penderita erotomania mungkin meyakini bahwa orang terkenal tertentu mencintainya.
Orang
dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka sedang disukai oleh
seseorang, meskipun orang tersebut mungkin tidak mengenal atau pernah bertemu
dengan mereka.
Gangguan
delusi erotomania bisa muncul hanya dari berkhayal, mendengar berita, atau
melihat aktivitas di media sosial seseorang. Meskipun gangguan ini lebih umum
dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalaminya.
Gejala yang dapat
menjadi tanda-tanda seseorang sedang mengalami gangguan erotomania
Selain keyakinan yang berlebihan bahwa seseorang mencintainya, penderita erotomania juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut:
- Menghabiskan waktu berbicara tentang orang yang mereka yakini mencintai mereka secara terus-menerus.
- Meluangkan waktu untuk mencari tahu dan memikirkan tentang orang yang mereka percayai mencintai mereka.
- Berusaha untuk berkomunikasi dengan orang yang mereka yakini mencintai mereka, baik dengan menelepon, mengirim surat dan pesan singkat, atau memberikan hadiah.
- Merasa cemburu terhadap orang lain yang mereka yakini memiliki hubungan dengan orang yang mereka yakin jatuh cinta padanya.
- Merasa bahwa orang yang mereka yakini mencintai mereka berusaha untuk berkomunikasi secara rahasia dengan mereka melalui pandangan, gerak-gerik, atau bahkan status media sosial.
- Melakukan tindakan menguntit (stalking) terhadap orang yang mereka yakini mencintai mereka.
- Pada pasien erotomania yang juga menderita gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar, sering kali akan muncul gejala psikosis.
Kondisi
ini ditandai dengan adanya delusi atau waham yang tiba-tiba semakin parah,
disertai peningkatan energi yang berlebihan, berbicara dengan cepat, kesulitan
tidur, dan bahkan keberanian untuk melakukan tindakan berbahaya demi orang yang
mereka yakini mencintainya.
Penyebab munculnya
gangguan Erotomania
Hingga
saat ini, penyebab erotomania belum sepenuhnya dipahami dengan jelas. Namun,
gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor
genetik, biologis, psikologis, dan lingkungan.
Selain itu, erotomania juga sering kali terkait dengan gangguan jiwa tertentu, seperti:
- Skizofrenia
- Gangguan bipolar
- Gangguan skizoafektif
- Depresi
- Gangguan
kepribadian,seperti gangguan kepribadian borderline.
Beberapa
penelitian juga menyarankan bahwa erotomania bisa menjadi mekanisme koping
untuk mengatasi stres dan trauma berat yang dialami seseorang. Selain itu,
beberapa kondisi medis seperti tumor otak atau penyakit Alzheimer juga dapat
menyebabkan gejala erotomania.
Bagaimana cara
mengatasi gangguan Erotomania
Untuk
menangani gangguan delusi erotomania, penting untuk menjalani pemeriksaan
kejiwaan oleh psikolog atau psikiater. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
menegakkan diagnosis erotomania dan juga memastikan apakah ada gangguan jiwa
lain yang mungkin bersamaan.
Secara umum, terdapat dua jenis pengobatan untuk erotomania, yaitu psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Psikoterapi bertujuan untuk mengatasi gejala delusi dan psikosis yang dialami oleh pasien. Sementara itu, pemberian obat-obatan juga dapat direkomendasikan untuk membantu mengendalikan gejala-gejala tersebut.
DAFTAR PUSAKA
excerpts., T. a.-1. (Volume 3, Number 1, March
2024). Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Qays dalam Novel LAYLA MAJNUN Karya
Syekh Nizami. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, 157-167.
Siva Milano Salima, A. K. (2024). Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Qays
dalam Novel LAYLA MAJNUN Karya Syekh Nizami. Jurnal Pendidikan, Bahasa
dan Budaya, 157-167.
Susilawati, E. (2020). KOTAK-KOTAK INGATAN’. Jurnal Bahasa, Sastra,
dan Pengajarannya, 79-88.

Komentar
Posting Komentar