IMPOSTOR
SYNDROME
Impostor syndrome adalah perasaan dimana seseorang merasa kesuksesan
mereka disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan atau usaha keras yang
misterius dan bukan karena kemampuan dan kompetensi mereka sendiri, hal ini
dapat diukur melalui fake, luck dan discount.
Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
terbentuknya fenomena Impostor Syndrome pada anak-anak mereka. Ketika bertemu
dengan penderita Impostor Syndrome yang sudah dewasa, pesan atau
perilaku yang diberikan oleh orang tua mereka di masa kanak-kanak adalah faktor
pendorong munculnya Impostor Syndrome. Pesan yang biasanya diterima dari
orang tua hanyalah kritik dan jarang mendapat pujian dari orang tua. Ketika
seorang anak mendengar kritik yang konsisten untuk sesuatu yang tidak sempurna,
mereka belajar bahwa tidak ada hal lain yang penting, orang tua hanya
memperhatikan tentang kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka. Di sisi lain,
jika anak tidak pernah menerima pujian apa pun bahkan untuk sesuatu yang
mengesankan, anak mungkin belajar untuk menganggap dirinya tidak memadai atau
tidak memiliki kemampuan.
Bagi anak-anak, kebutuhan akan perhatian positif itu
paling besar. Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi, hal itu dapat terus merusak
harga diri anak dan mengembangkan keraguan anak akan kemampuan dan inteligensinya.
Penekanan orang tua pada prestasi, dikombinasikan dengan tekanan masyarakat
untuk sukses dapat meningkatkan efek impostor syndrome.
Banyak orang yang
berjuang dengan impostor syndrome melaporkan bahwa ia tumbuh dalam rumah
di mana mereka dipuji karena kemampuan intelektual bawaan atau bakat alami
saja, bukan karena kerja keras yang membawa kesuksesan. Fokus pada kemampuan
alami sebagai penyebab pencapaian ini dapat menumbuhkan pandangan yang keliru
tentang kesuksesan yang terus tumbuh saat seseorang memasuki masa dewasa, di
mana mereka menghadapi tekanan masyarakat untuk berprestasi. Sehingga mereka
merasa bahwa dirinya hanya beruntung ketika menggapai sebuah prestasi. Hal ini
membuat anak merasa bahwa dirinya hanya beruntung ketika mendapatkan
keberhasilan atau kesuksesan.
Indira, L., & Ayu, M. (2021).
Hubungan Authoritarian Parenting dengan Impostor Syndrome pada Mahasiswa Salah
Jurusan. Intensi : Jurnal Psikologi, 1(1), 1–9.

Komentar
Posting Komentar