Aliran Humanistik
Abraham Maslow
· Abraham Harold Maslow lahir pada tanggal 01 April 1908 di New York City. Nama ayahnya Samuel Maslow dan ibunya Rose Schlosky. Maslow mendapat gelar BA, MA dan Ph.D. dalam bidang psikologi dari University of Wisconsin – Madison.
· Abraham Maslow merupakan tokoh psikologi humanistik yang memberikan dan mengkontribusikan pemahamannya mengenai perilaku mausia dan segala potensi yang dapat dikembangkan hingga titik maksimal perkembangannya, setidaknya sampai pada suatu taraf yang dapat diterima akal.
· Karya-karya Abraham Maslow
1. Motivation and personality (Vol. 2). New York: Harper & Row, (1970)
2. Music Education and Peak Experience. Journal: Music Educators Journal, vol. 54, no. 6, (1968)
3. A Theory of Metamotivation: the Biological Rooting of the Value-Life. Journal: Journal of Humanistic Psychology – JHUM PSYCHOL , (1967)
4. The psychological aspect desacralization. Journal: The American Journal of Psychoanalysis, vol. 26, no. 2, pp. 148-157, (1966)
5. Art judgment and the judgment of others: A preliminary study. Journal: Journal of Clinical Psychology – J CLIN PSYCHOL, vol. 21, no. 4, pp. 389-391, (1965)
6. Humanistic Science and Transcendent Experiences. Journal of Humanistic Psychology – J HUM PSYCHOL, vol. 5, no. 2, pp. 219-227, (1965)
7. The superior person. Journal: Society, vol. 1, no. 4, pp. 10-13, (1964)
8. Fusions of facts and values. Journal: The American Journal of Psychoanalysis, vol. 23, no. 2, pp. 117-131, (1963)
9. Peak experiences as acute identity experiences. Journal: The American Journal of Psychoanalysis, vol. 21, no. 2, pp. 254-262, (1961)
10. A Dynamic Theory of Human Motivation, (1958)
11. A theory of human motivation. Journal: Psychological Review–PSYCHOL REV, vol. 50, no. 4, pp. 370-396, (1943)
12. Conflict, frustration, and the theory of threat. The Journal of Abnormal and Social Psychology, vol. 38, no. 1, pp. 81-86, (1943)
13. Dominance-feeling, behavior, and status. Journal: Psychological Review–PSYCHOL REV , vol. 44, no. 5, pp. 404-429 (1937).14
· Manusia dalam pandangan Abraham Maslow
Abraham Maslow adalah pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai sekarang adalah teori tentang hierarchy of needs atau hierarki kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan psikologisnya. Maslow memandang manusia dengan optimis, memiliki kecenderungan alamiah untuk bergerak menuju aktualisasi diri. manusia memiliki kebebasan untuk berkehendak, memiliki kesadaran untuk memilih serta memiliki harapan. Manusia memiliki potensi untuk menjadi actual, karena kebanyakan manusia akan berjuang dalam hidupnya untuk memperoleh makanan, rasa aman, atau pun cinta.
Teori maslow didasarkan kepada pandangan mengenai sejarah manusia sebagai hewan evolusioner yang terus berproses untuk tumbuh menjadi manusia yang sesungguhnya. Selama proses tersebut, secara berangsur-angsur manusia lebih termotivasi oleh metamotivasi dan B- values. Pada dasarnya, perilaku manusia termotivasi oleh kebutuhan fisiologis dan rasa aman yang ditentukan oleh kekuatan dari luar, yang memposisikan perilaku aktualisasi diri manusia memiliki porsi yang lebih kecil. Individu dibentuk secara biologis atau genetis dan dipengaruhi lingkungan sosial.
· Konsep Psikologi Abraham Maslow
Maslow beranggapan bahwa kebutuhan ditingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Konsep hierarki kebutuhan dasar bermula ketika Maslow melakukan observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Kebutuhan ini sering disebut sebagai kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu :
- Kebutuhan fisiologis
- Kebutuhan rasa aman
- Kebutuhan dicintai dan disayangi
- Kebutuhan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi diri
· Mazhab Humanistik Abraham Maslow
Abraham maslow adalah pelopor teori psikologi humanistik. Psikologi humanistik adalah salah satu teori belajar yang orientasinya pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman- pengalaman mereka sendiri. psikologi humanistik merupakan gerakan psikologi yang merasa tidak puas dengan psikologi behavioristik dan psikoanalisis. Fokus dari psikologi humanistik adalah manusia dengan berbagai ciri eksistensiya. Teori humanistik menurut Maslow didasarkan atas asumsi didalam diri kita, ada 2 hal yaitu :
- Suatu usaha yang positif untuk berkembang
- Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu
Ada empat ciri psikologi yang berorientasikan pada humanistik, yaitu :
a. Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b. Menekankan pada kualitas-kuaitas yang khas pada manusia seperti kreatifitaas aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan rediuksionitis.
c. Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d. Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu.
· Teori Abraham Maslow bahwa tingkah laku individu berguna untuk memenuhi kebutuhannya, itu memiliki 4 prinsip sebagai berikut :
1. Manusia adalah binatang yang berkeinginan.
2. Kebutuhan manusia tampak terorganisir dalam kebutuhan yang bertingkat-tingkat.
3. Bila salah satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain akan muncul.
4. Kebutuhan yang telah terpenuhi tidak mempunyai pengaruh, dan kebutuhan lain yang lebih tinggi menjadi dominan.
· Aktualisasi diri digambarkan Maslow sebagai berikut:
1. Acceptance and Realism : Orang yang memahami dan memiliki persepsi realistis terhadap diri mereka sendiri, orang lain serta lingkungan di sekitarnya.
2. Problem centering : Memiliki rasa untuk membantu orang lain memecahkan masalahnya, mencari solusi yang paling efektif terhadap permasalahan. Hal tersebut terjadi meskipun permasalahan terjadi di luar diri atau lingkungan pribadi mereka. Motivasi akan rasa tanggungjawan dan etika sosial menjadi dasar keinginannya.
3. Spontaneity : Mampu bersikap spontan baik secara pikiran maupun perilaku. Orang dengan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain atau lingkungan lain, aturan sosial, dan cenderung terbuka.
4. Autonomy and Solitude : Orang dengan aktualisasi diri memiliki kebutuhan akan kebebasan dan privasi yang lebih tinggi.
5. Continued Freshness of Appreciation : Orang dengan aktualisasi diri melihat dunia dengan penuh penghargaan dan kekaguman yang terus menerus. Rasa syukur atas setiap pengalaman sekecil apapun yang didapatkan akan menjadi sumber inspirasi dan kesenangan.
6. Peak Experiences : Orang dengan aktualisasi diri memiliki puncak maslow yang disebut suka cita. Setelah semua pengalaman yang dia dapatkan, orang merasa terinspirasi, diperkuat, dan menjadi lebih baik.
· Abraham maslow di kenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik yang memandang manusia dengan optimis, memiliki kecenderungan alamiah untuk bergerak menuju aktualisasi diri, mengacu dari pandangan inilah Abraham maslow menganggap bahwa psikologi lain (behavioristik dan psikoanalisis) terutama psikologi behavioristik telah mendehumasisasi (perilaku yang merendahkan seseorang) manusia, beliau pun juga berpendapat bahwa meskipun psikologi behavioristik dapat menunjukkan keberhasilannya dalam bidang tertentu, namun sebenarnya psikologi behavioristik telah gagal memberikan sumbangan dalam pemahaman manusia dan kondisi eksistensinya. Dari ketidakpuasan inilah mendorong banyak tokoh untuk melahirkan psikologi yang baru, yang dapat menghilangkan dehumanisasi terhadap manusia. Salah satunya adalah Abraham maslow ini.
· Salah satu kebutuhan menurut abaraham maslow adalah kebutuhan rasa aman dan kebutuhan dicintai dan disayangi. kebutuhan rasa aman yaitu, ketika kita merasa diri kita nyaman kepada seseorang otomatis kita lgsg akan merasa aman dan terlindungi ketika kita sedang bersamanya. dan knp kita lebih semangat dalam menjalankan aktivitas atau menggapai cita cita itu karena kita diberi dukungan oleh orang yg kita sayang, orangtua ataupun kerabat dekat yang dengan secara lgsg atau tidak memberi dukungan terhdap kita dengan rasa kasih sayangnya makanya kita bisa lebih semangat melakukan aktivitas ataupun menggapai cita cita kita.
· Rasa cinta yang menyebabkan munculnya tindak kejahatan tidak bertolak belakang dengan teori Maslow. Rasa cinta yang menimbulkan tindak kejahatan sudah dijelaskan dalam teori Maslow tentang Hierarki kebutuhan, dimana kehidupan keluarga dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan psikologisnya. Manusia memiliki kebebasan untuk berkehendak,memiliki kesadaran serta memiliki harapan meski memiliki kemampuan jahat dan merusak. Sifat-sifat jahat muncul dari rasa frustasi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar.
· Pengertian dari model pembelajaran konvensional dalam pandangan psikologi pendidikan sendiri adalah model atau cara yang digunakan pengajar atau pendidik dalam pembelajaran sehari hari dengan menggunakan model yang bersifat umum dan biasa, bahkan tanpa menyesuaikan cara yang tepat berdasarkan sifat dan karakteristik dari materi pembelajaran atau bidang pelajaran yang dipelajari. Model pembelajaran konvensional memiliki fungsi khusus untuk diterapkan dalam proses pembelajaran jenis apapun yang pada utamanya ialah mengfokuskan perhatian perserta didik pada pengajar. Jadi ketika Abraham maslow di kucilkan oleh komunitas psikologis karena telah mengeksplorasi pelajaran psikologis yang tidak konvensional atau secara singkatnya pembahasannya tidak secara umum seperti tokoh² yang terdahulu. Contohnya tentang pengalaman mistik, meditasi, masalah spiritual (yang jarang sekali ada ilmuan psikologi membahas hal semacam itu).
· Dalam kepribadian Maslow, dijelaskan bahwa Orang yang kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi/terpuaskan orang itu akan menunjukan gelaja(tekanan mental) psikopatologis. Nah menurut kami, yang menyebabkan orang dengan penyakit mental tidak merasa puas dan selalu merasa kurang yaitu karna awalnya mereka tidak mendapatkan kebutuhan dasar manusia yang seharusnya didapatkan orang tersebut kemudian orang itu mengalami penyakit mental dan selalu merasa kurang dengan kebutuhan dasarnya. Jika orang tersebut sudah terlanjur mengalami gangguan mental akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar maka perlu adanya perhatian khusus yang dilakukan oleh keluarga dekatnya, seperti tambahan kasih sayang, memberikan arahan dan pengertian bahwa banyak yang menyayangi dia, agar dia tidak merasa terkucilkan, sehingga cepat atau lambat akan mengalami perkembangan menuju kesembuhan terhadap mentalnya.
Carl Rogers
· Carl Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois, pinggiran Chicago.
· Karya-karya Carl Rogers
- On Becoming a Person (1956)
- Client Centered Therapy (1951)
- L’approche Centere Sur La Personne (1989)
- A Way of Being (1980)
- Carl Rogers on Personal Power (1977)
- Freedom to Learn (1969)
- Counseling and Psychotherapy : Newer Concepts in Practice (1942)
- Encounter Groups (1970)
- Becoming Partners : Marriage and Its Alternatives (1972)
- Person to Person : The Problem of Being Human : A New Trend in Psychology (1967)
· Manusia dalam pandangan Carl Rogers yaitu Self Centered. Kata itu yang akan selalu terulang ketika kita membaca teori Carl Rogers, karena pandangan humanistik ala Carl Rogers, memandang bahwa manusia adalah “diri” nya. Artinya segala bentuk perilaku manusia adalah kehendak dari dirinya sendiri, sehingga jika ada gangguan yang terjadi pada kepribadian manusia, maka diri sendirinyalah yang bisa mengatasinya. Dan dalam dinamikanya. Rogers melihat kepribadian manusia selalu berubah-ubah, statis dan tak tentu.
· Konsep psikologi Carl Rogers
- Konsep kepribadian carl rogers:
a) Tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia memandang realita secara subjektif.
b) Bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri
c) Manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, heterostatis, dan sukar dipahami.
d) Teori Rogers adalah memanusia kan manusia.
e) Rogers dikelan dengan terapi client-centered therapy.
- Hakekat pribadi
a. Setiap organisme berada dalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah, karena mengikuti dari bentuk karakteristik dari pengalaman itu sendiri yang selalu dinamis.
b. Organisme menanggapi dunia sesuai dengan persepsinya, dikarenaakan organisme tersebut mempunyai kapasitas untuk kemampuan tersebut.
c. Organisme mereaksi terhadap medan fenomena secara total. Hal imi disebabkan karena organisme mempunyai sifat adaptif.
d. Tingkah laku merupakan usaha untuk memuaskan kebutuhan.
e. Emosi akan menyertai tingkah laku dan seberapa penting tingkah laku dalam aktualisasi diri.
f. Self adalah kesadaran akan keberadaan dan fungsi diri, yang diperoleh melalui pengalaman dimana diri.
g. Semakin banyak individu mengamati dan menerima pengalaman sensorik kedalam selfnya kemungkinan nilai-nilai semakin besar.
- Struktur Kepribadian menurut Carl rogers
a. Organisme adalah mahluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaraan setiap saat.
b. Phenomenal field (medan fenomenal) adalah keseluruhan pengalaman, baik internal maupun eksternal, disadari atau tidak di sadari.
c. Self merupakan bagian medan fenomenayang terdiri dari pola-pola pengamatan dan penilaian sadar.
· Mazhab Humanistik Carl Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik, mengutarakan teori pribadi terpusat. Dalam pandangan Rogers, konsep diri merupakan hal terpenting dalam kepribadian, konsep diri ini juga mencangkup semua aspek pemikiran, perasaan, serta keyakinan yang disadari oleh manusia dalam konsep dirinya.
Konsep diri terbagi menjadi 2:
1. Ingcongruence adalah ketidakcocokan antara diri yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin.
2. Congruence berarti situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral dan sejati.
· Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Seperti dihargai, dicintai.
Konsep pendekatan humanistik ;
1. Cukup layak (harga diri) yaitu apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
2. Citra diri yaitu bagaimanaa kita melihat diri kita, yang penting untuk kesehatan psikologis yang baik. Cittra diri berpengaruh bagaimana seseorang berfikir, merasa dan berperilaku di dunia.
3. Ideal diri yaitu ingin menjadi seperti apa diri kita. Ini terdiri dari tujuan kita, ambisi dalam hidup.
· Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu:
- Kognitif (kebermaknaan).
- Experential (pengalaman atau signifikansi)
· Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme memiliki sebuah kekuatan yang menjadi pendorong tunggal yang mendorong aktualisi diri serta menjadi satu tujuan tunggal dalam hidup untuk menjadi individu yang teraktualisasikan. Pengalaman menjadi sebuah penilaian apakah dapat memberikan kepuasan atau tidak, pada awalnya secara fisik namun berkembang menjadi sebuah kepuasan emosional dan sosial. Sehingga konsep self tersebut akan mencakup gambaran mengenai siapa dirinya sebenarnya, siapa seharusnya dirinya tersebut, serta siapa dirinya kemungkinan. Kesadaran dalam memiliki konsep diri ini kemudian akan mengembangkan penerimaan positif. Sebagaimana ahli humanistik pada umumnya, Rogers merumuskan dasar teori dinamika kepribadian ini pada konsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan daya yang mendorong potensi individu serta pengembangan diri, yang mana sifatnya adalah bawaan dan menjadi ciri dari seluruh manusia. Aktualisasi diri disini lah yang mendorong manusia hingga ke tahap pengembangan yang optimal serta menghasilkan ciri unik manusia misalnya saja seperti inovasi, kreatifitas, dan lainnya. Untuk dapat bergerak ke arah yang mana akan mendapatkan tujuannya, manusia harus mampu membedakan antara perilaku progresif dan perilaku regresif. Perilaku progresif merupakan perilaku yang mana mengarah pada aktualisasi diri sedangkan perilaku regresif merupakan perilaku yang menghalangi tercapainya sebuah aktualisasi diri.
1. Makhluk hidup, organisme adalah makhluk lengkap,tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaran setiap saat.
2. Realitas Subyektif, Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realuta adalah medal persepsi yang sifatnya subjektif,bukan benar-benar salah.
3. Holisme, Organisme adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan,yakni tujuan mengaktualisasi,mempertahankan, dan mengembangkan diri.
· Dari pendapat Carl Rogres seseorang bisa menyelesaikan maslahnya sendiri dengan melihat kehidupan yang sedang dirasakan karena menurutnya semua manusia mempunyai potensi untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Sebagian besar klien Rogers adalah remaja yang memiliki permasalahan dengan keluarganya. permasalahan seseorang sebenarnya bukan dari faktor manapun akan tetapi pada diri seseorang itu sendiri,karena semua itu tergantung akan emosional seseorang atau begaimana seseorang itu dapat menerima atau tidak keadaan yang menimpanya.Sebagai contoh gangguan psikis seseorang yang merasakan pengucilan dan penolakan dari orang lain akan adanya orang tesebut adalah dari emosional orang itu sendiri, bagaimana orang itu dapat menerimanya atau tidak, dan tergantung pada bagaimana orang itu dalam menghadapi sikap lingkungannya sendiri. Jadi permasalah yang dihadapi seseorang dapat diselesaikan sendiri dengan merenungkan apa penyebab permaslahan itu. Benar manusia tidak lepas dari bantuan orang lain, seperti klien dan konselor disitu konselor hanya sebagai pendengar karena dari teori Carl rogres manusia itu diri sendiri"aku" sehingga dirinya dat menyelesaikan maslahnya. Ketika seseorang sedang mengalami masalah sampai mempengaruhi batinnya hal ini dapat mempengaruhi kepribadian seseorang,maka peran humanistik Carl Rogers sangat dibutuhkan yaitu dengan Terapi humanistik eksistensial adalah terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan kepada klien. Karena teori ini mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan, keputus asaan manusia kedalam dunia tempat dia bertanggung jawab atas dirinya.
Teknik – teknik Terapi Humanistik :
a. Kapasitas Untuk Sadar Akan Dirinya : Implikasi Konseling.
b. Kebebasan dan Tanggung Jawab : Implikasi Konseling.
c. Usaha Untuk Mendapatkan Identitas dan Bisa Berhubungan Dengan Orang Lain : Implikasi Konseling.
d. Pencarian Makna : Implikasi Konseling.
e. Kecemasan Sebagai Kondisi Dalam Hidup : Implikasi Konseling.
f. Kesadaran Akan Maut dan Ketiadaan : Implikasi Konseling.
· Kelemahan atau kekurangan pandangan Rogers terletak pada perhatiannya yang semata-mata melihat kehidupan diri sendiri dan bukan pada bantuan untuk pertumbuhan serta perkembangan orang lain. Rogers berpendapat bahwa orang yang berfungsi sepenuhnya tampaknya merupakan pusat dari dunia, bukan seorang partisipan yang berinteraksi dan bertanggung jawab di dalamnya. Selain itu, gagasan bahwa seseorang harus dapat memberikan respons secara realistis terhadap dunia sekitarnya masih sangat sulit diterima. Semua orang tidak bisa melepaskan subyektivitasnya dalam memandang dunia karena kita sendiri tidak tahu dunia itu secara obyektif. Rogers juga mengabaikan aspek- aspek sadar dalam tingkah laku manusia karena ia lebih melihat pada pengalaman masa sekarang dan masa depan, bukannya pada masa lampau yang biasanya penuh dengan pengalaman traumatic yang menyebabkan seseorang mengalami suatu penyakit psikologis.
· Dalam bukunya Carl Roger “Freedom to Learn”, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistic yang penting, diantaranya adalah :
1. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri
3. Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri, diangggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya
4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil
5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar
6. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya
7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu
8. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam danlestari.
9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas lebih mudah dicapai apabila terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting
10. Belajar yang paling berguna secara social di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.
Dapat disimpulkan bahwa teori belajar humanisme Carl Rogers yaitu penedekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Dalam teori belajar humanisme, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan dari teori belajar humanisme Carl rogers membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Komentar
Posting Komentar