Oleh:
Divisi Keilmuan HMJ Psikologi UIN Walisongo Semarang
“Berani
Katakan Tidak untuk Hal yang Bukan Prioritasmu”
Orang
Indonesia biasanya susah bilang enggak.
Ngaku deh, sebagian besar dari kita pasti pernah mengiyakan tugas atau
pekerjaan yang sebenarnya mau kita tolak, kan?
Atau
mungkin pernah berfikir kayak gini "Kenapa, sih harus selalu aku yang
minta maaf? Kenapa aku susah banget untuk menolak? Kenapa harus selalu aku yang
ngalah? Kenapa?!"
Bisa
jadi kamu termasuk kategori people pleaser lho..
People-pleaser
adalah sebutan bagi seseorang yang selalu berusaha melakukan atau mengatakan
hal yang menyenangkan orang lain, meski bertentangan dengan apa yang ia
pikirkan atau rasakan Ini ia lakukan agar orang lain tidak kecewa padanya (Merriam
Webster & Susan Newman).
Penyebab
people pelaser:
1.
Takut akan penolakan
People
pleaser memilih untuk menyenangkan orang lain (dengan berkata maupun berbuat
hal yang sebenarnya tidak ingin dilakukan dan tidak sesuai dengan apa yang ia
rasakan) karena takut mendapatkan penolakan dari orang lain.
2.
Rendahnya self- Esteem
Personal
self-esteem yang rendah menyebabkan seseorang tidak bisa menerima siapa diri
mereka dan apa yang mereka yakini. Hal ini pun mendorong seseorang untuk
bersikap dan hidup sesuai dengan keinginan masyarakat/orang lain, yang mungkin
tidak sejalan dengan apa yang ia inginkan.
3.
Trauma
Pada
dasarnya kebiasaan untuk menyenangkan orang lain tidak tiba-tiba muncul,
melainkan disebabkan oleh pengalaman yang dialami individu masa lalu. People
pleaser bersikap baik agar tidak lagi diperlakukan buruk dan menciptakan rasa
aman, walaupun semu.
Sifat
ini tidak baik loh kalau dipelihara terus menerus, ada beberapa cara nih untuk
mengatasinya:
1.
Bersikap lebih tegas untuk diri sendiri dan orang lain
2.
Berfikir dahulu sebelum melakukan sesuatu untuk orang lain
3.
Jangan meminta maaf jika itu bukan salahmu
4.
Prioritaskan kebahagiaanmu
"Pleasing everybody is never your responsibility. If they like you for who you are, its good. If not, it's their problem, not yours."
Sumber: On marissa's mind : People pleaser
Komentar
Posting Komentar