Langsung ke konten utama

Fun Fact Psikologi: Kamu suka cemas? Kesel sama orang lain? Dan mudah marah? Nah simak tips n trik nih untuk mengatasainya

 Oleh: 

Divisi Keilmuan HMJ Psikologi UIN Walisongo Semarang

Ketika kita lg marah, kesel, cemas pasti perasaan kita jadi gaenak gitu deh, iyakan?

Gak jarang juga nih emosi kaya gini berdampak negatif bukan cuman ke kita aja tapi ke orang-orang disekitar kita. Nah, karena takut berdampak negatif ke orang lain akhirnya kita sering nih menyangkalnya. Tapi, ga jarang juga nih usaha kita ini berakhir sia-sia. Karena faktanya nih semakin kita menarik emosi kita atau semakin menyangkal emosi kita ini, emosi kita ini malah gamau kalah. Malah justru sebaliknya yg terjadi, jadinya malah semakin emosi semakin kuat dan menyeruak dari dalam diri kita.

Terus gimana si cara efektif buat mengendalikan emosi negatif ini?

Jawabannya cuman satu, kalo lagi merasakan emosi negatif ini jangan dilawan, jangan disangkal atau lebih tepatnya amati aja nih pikiran dan emosi kita, lalu ya terima aja emosi negatifnya. Karena, perlahan-lahan emosi ini pasti bakal hilang kok dengan sendirinya.Nah, teknik ini nih yg biasa disebut dengan kondisi mindfulness.

Mindfullness ini bisa membantu kita untuk merasakan emosi negatif yg sering kita alami, karena sejatinya nih perasaan itu butuh dipahami dan dimengerti. Jadi, daripada dilawan mending diterima aja nih emosi kita karena nantinya dia bakal hilang sendiri kok.

Terus gimana sih? Cara ngelatih mindful ini?

1. Saat kita lagi cemas, marah, sedih atau emosi negatif lainnya coba deh buat nerima emosi itu dan coba untuk bermeditasi nenangin pikiran dan rasaiin nih perasaan dalam diri kita sendiri. 

2. Kalau udah tenang nih, coba deh tanya ke diri sendiri “Sebenernya mau aku tuh apa sih?” Atau “Apa yang bisa aku lakuin kedepannya?”. Nah dengan pertanyaan ini nih kita jadi nemuin insight nih dalam pikiran kita. Terus udah deh emosi negatif ini perlahan-lahan akan hilang dan kita justru semakin mengerti nih tentang diri kita.

Nah sekarang yuk kita mulai terapin. Karena sebenernya wajar kok kalau kita marah, sedih dan cemas. Gaada yang salah dari itu, tetapi dengan kita melatih regulas emosi dengan mindfulness ini bisa ngebantu kita untuk tidak melampiaskannya ke orang lain. Jadi, gaakan ngerugiin diri kita sendiri kan?

Sumber: Satu Persen Indonesia Life School

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fun Fact: Kalian Tau Gak Sih Erotomania Itu Apa? Yuk Sama-sama Kita Belajar Bareng

EROTOMANIA      Erotomania adalah kondisi di mana seseorang meyakini dengan kuat bahwa ada seseorang yang mencintainya, meskipun kenyataannya tidak demikian. Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita erotomania mungkin meyakini bahwa orang terkenal tertentu mencintainya.      Orang dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka sedang disukai oleh seseorang, meskipun orang tersebut mungkin tidak mengenal atau pernah bertemu dengan mereka.       Gangguan delusi erotomania bisa muncul hanya dari berkhayal, mendengar berita, atau melihat aktivitas di media sosial seseorang. Meskipun gangguan ini lebih umum dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalaminya. Gejala yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang sedang mengalami gangguan erotomania      Selain keyakinan yang berlebihan bahwa seseorang mencintainya, penderita erotomania juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut: Menghabiskan waktu berbicara tentang orang yang ...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar tentang Impostor Syndrome? mari kita sama-sama mempelajarinya!

  IMPOSTOR SYNDROME Impostor syndrome adalah perasaan dimana seseorang merasa kesuksesan mereka disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan atau usaha keras yang misterius dan bukan karena kemampuan dan kompetensi mereka sendiri, hal ini dapat diukur melalui fake, luck dan discount. Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya fenomena Impostor Syndrome pada anak-anak mereka. Ketika bertemu dengan penderita Impostor Syndrome yang sudah dewasa, pesan atau perilaku yang diberikan oleh orang tua mereka di masa kanak-kanak adalah faktor pendorong munculnya Impostor Syndrome . Pesan yang biasanya diterima dari orang tua hanyalah kritik dan jarang mendapat pujian dari orang tua. Ketika seorang anak mendengar kritik yang konsisten untuk sesuatu yang tidak sempurna, mereka belajar bahwa tidak ada hal lain yang penting, orang tua hanya memperhatikan tentang kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka. Di sisi lain, jika anak tidak pernah menerima pujian apa pun...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar istilah "SELF CARE" ?? Yuk kita cari tau sama-sama

SELF CARE        Self-care merujuk pada tindakan individu untuk merawat dirinya sendiri secara fisik, mental, dan emosional guna menjaga kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Self-care adalah konsep yang melibatkan kesadaran individu terhadap kebutuhan pribadinya serta pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini dapat mencakup hal-hal seperti istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, olahraga, meditasi, hingga mengelola stres dan emosi.      Menurut World Health Organization (WHO), self-care adalah kemampuan individu, keluarga, dan komunitas untuk mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, menjaga kesehatan, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Aspek Self-Care: 1. Self-Care Fisik: Melibatkan kegiatan yang membantu menjaga kesehatan fisik, seperti tidur yang cukup, pola makan seimbang, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan diri. 2. Self-Care Mental: Fokus pada menjaga kesehatan mental dan emosional ...