Langsung ke konten utama

Perilaku Panic Buying dan Penyebabnya

 

Ditulis Oleh:

Rizqanu Aghdaq Aluwaisi

(Mahasiswa Psikologi Angkatan 2019)

Dalam video yang diunggah akun twitter @FOODFESS2 (03/07/2021), terlihat di sebuah toko sejumlah orang terburu – buru dan saling berebut untuk membeli susu iklan naga. Video tersebut mengundang pertanyaan dari sejumlah netizen, seperti pertanyaan yang dilontarkan oleh akun twitter @bymell, “Emg bear brand kenapasi? Kok pada diborong? Sisca kohl buat eskrim susu naga?”. Lalu juga @miniestmint “Emang kenapa sama susu beruang deh??? Kok aku gatau apa2….ketinggalan bgt emang”.

Panic buying adalah keadaan dimana orang – orang membeli barang ataupun makanan dalam jumlah yang banyak secara tiba – tiba karena cemas akan terjadi sesuatu yang buruk. Barang yang dibeli dalam konteks ini adalah susu beruang yang diyakini dapat menyembuhkan atau membantu penyembuhan bagi orang – orang yang terpapar Covid-19.

Penyebab yang pertama adalah life instinct, dalam teori psikoanalisis manusia memiliki dorongan dalam diri yang disebut self-preservation instinct yang bertujuan untuk tetap bertahan hidup, misalnya dengan cara makan,minum atau berobat ke fasilitas kesehatan. Dalam kasus ini cara untuk menunjang kehidupan adalah membeli susu naga sebanyak – banyaknya untuk persediaan selama isolasi ataupun untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat yang sedang sakit.

Penyebab yang kedua adalah kecemasan, kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan, kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup. Penyebab terjadinya cemas ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, misalnya takut kehabisan barang yang ingin dibeli, takut keluarga kita atau kita sendiri tidak bisa sembuh dari Covid-19, dan lain – lain.

Alangkah baiknya dalam menghadapi wabah virus ini, masyarakat tetap mematuhi prokes, menghargai orang lain, berbagi kepada yang lebih membutuhkan dan tidak menimbun barang demi diri sendiri, seperti kata John Lennon “Imagine all the people, living for today”.

Sumber:

Crosta, Peter (2009). Medical News Today Knowledge Center: “All About Anxiety”

Starcevic, Vladan (2005) Anxiety Disorders in Adults: A Clinical Guide. Oxford University Press.

https://dictionary.apa.org/life-instinct


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fun Fact: Kalian Tau Gak Sih Erotomania Itu Apa? Yuk Sama-sama Kita Belajar Bareng

EROTOMANIA      Erotomania adalah kondisi di mana seseorang meyakini dengan kuat bahwa ada seseorang yang mencintainya, meskipun kenyataannya tidak demikian. Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita erotomania mungkin meyakini bahwa orang terkenal tertentu mencintainya.      Orang dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka sedang disukai oleh seseorang, meskipun orang tersebut mungkin tidak mengenal atau pernah bertemu dengan mereka.       Gangguan delusi erotomania bisa muncul hanya dari berkhayal, mendengar berita, atau melihat aktivitas di media sosial seseorang. Meskipun gangguan ini lebih umum dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalaminya. Gejala yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang sedang mengalami gangguan erotomania      Selain keyakinan yang berlebihan bahwa seseorang mencintainya, penderita erotomania juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut: Menghabiskan waktu berbicara tentang orang yang ...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar tentang Impostor Syndrome? mari kita sama-sama mempelajarinya!

  IMPOSTOR SYNDROME Impostor syndrome adalah perasaan dimana seseorang merasa kesuksesan mereka disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan atau usaha keras yang misterius dan bukan karena kemampuan dan kompetensi mereka sendiri, hal ini dapat diukur melalui fake, luck dan discount. Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya fenomena Impostor Syndrome pada anak-anak mereka. Ketika bertemu dengan penderita Impostor Syndrome yang sudah dewasa, pesan atau perilaku yang diberikan oleh orang tua mereka di masa kanak-kanak adalah faktor pendorong munculnya Impostor Syndrome . Pesan yang biasanya diterima dari orang tua hanyalah kritik dan jarang mendapat pujian dari orang tua. Ketika seorang anak mendengar kritik yang konsisten untuk sesuatu yang tidak sempurna, mereka belajar bahwa tidak ada hal lain yang penting, orang tua hanya memperhatikan tentang kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka. Di sisi lain, jika anak tidak pernah menerima pujian apa pun...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar istilah "SELF CARE" ?? Yuk kita cari tau sama-sama

SELF CARE        Self-care merujuk pada tindakan individu untuk merawat dirinya sendiri secara fisik, mental, dan emosional guna menjaga kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Self-care adalah konsep yang melibatkan kesadaran individu terhadap kebutuhan pribadinya serta pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini dapat mencakup hal-hal seperti istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, olahraga, meditasi, hingga mengelola stres dan emosi.      Menurut World Health Organization (WHO), self-care adalah kemampuan individu, keluarga, dan komunitas untuk mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, menjaga kesehatan, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Aspek Self-Care: 1. Self-Care Fisik: Melibatkan kegiatan yang membantu menjaga kesehatan fisik, seperti tidur yang cukup, pola makan seimbang, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan diri. 2. Self-Care Mental: Fokus pada menjaga kesehatan mental dan emosional ...