Oleh:
Divisi Keilmuan HMJ Psikologi UIN Walisongo Semarang
Quarter
Life Crisis atau krisis usia seperempat abad merupakan istilah psikologi yang merujuk
pada keadaan emosional yang umumnya dialami oleh orang-orang berusia 20 hingga
30 tahun seperti kekhawatiran, keraguan terhadap kemampuan diri, dan
kebingungan menentukan arah hidup. Krisis ini dipicu oleh tekanan yang dihadapi
baik dari diri sendiri maupun lingkungan, belum memiliki tujuan hidup yang
jelas sesuai dengan nilai yang diyakini, serta banyak pilihan dan kemungkinan,
sehingga mengalami kebingungan untuk memilih.
Selama
masa transisi menuju masa dewasa, individu akan banyak mengeksplor baik itu
struktur internal maupun eksternal diri yang diharapkan akan membentuk
kehidupan di masa dewasa kelak. Pada
masa itu juga individu akan berani membangun tujuan hidup yang besar hingga
tidak takut mencoba berbagai peran atau mencari berbagai kegiatan
untukmemberikan nilai lebih pada hidupnya. Ketika suatu saat individu menyadari
bahwa tujuan yang akan dibangunnyaperan yang dieksplor, atau nilai hidup yang
diberikan pada dirinya sendiri kurang baik atau bahkan tidak baik sama sekali,
maka individu akan diliputi perasaan kecewa, tidak aman, depresi, hingga
kehilangan arah dan mempertanyakan eksistensinya di dunia ini.
Lalu
bagaimana cara mengahdapinya?
1.
Percayalah
bahwa tiap orang memiliki ‘zona waktunya’ masing-masing. mungkin kamu iri saat
melihat orang seumuran kamu sudah sukses dan mapan. Tidak ada kata terlambat selagi kita terus mau belajar
dan memperbaiki diri. Peluang dan kesuksesan tidak mengenal batas usia.
2.
Gali potensi diri
Temukan dan
kembangkan potensi diri lmu. Caranya yaitu dengan mengenali apa saja hal-hal
yang kamu senang lakukan atau kepandaian dirimu. Jika kamu merasa kesulitan, cobalah minta bantuan pada
keluarga atau teman terdekat untuk menilai kelebihan dan kekurangan pada diri
Anda.
3. Buat catatan berisi hal-hal yang disyukuri. Mencatat
hal-hal yang patut disyukuri setiap harinya tidak hanya dapat membuat diri kamu
lebih tenang. Hal ini juga akan membuka mata kamu mengenai apa yang sebenarnya
kamu inginkan dalam hidup. Pada dasarnya, terus berkutat dengan kelemahan diri
hanya akan membuat kamu merasa terjebak dan sulit melihat gambaran besar dari
persoalan kamu.
Refrensi:
Beaton, Caroline. "Why Millennials Need
Quarter-Life Crises"
Robinson, Oliver. "Quarterlife Crisis: An
overview of theory and research
https://www.sehatq.com/artikel/quarter-life-crisis-ketika-impian-tak-sejalan-dengan-kenyataan
Komentar
Posting Komentar