Langsung ke konten utama

Fun Fact: Crab Mentality “Ketika Aku Gagal, Orang lain Tidak Boleh Berhasil”

 Oleh:

Divisi Keilmuan HMJ Psikologi UIN Walisongo

Crab mentality adalah analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Maka itu, ketika salah satu di antara kepiting tersebut berusaha keluar, kepiting lainnya berusaha menahan kepiting tersebut. Mentalitas kepiting mungkin dapat diartikan sebagai: “Jika saya tidak dapat memilikinya, Anda pun tidak bisa”. Istilah crab mentality menggambarkan sifat yang dianalogikan dengan sifat kepiting ketika sedang penuh sesak dalam sebuah ember. Jika salah satu dari kepiting tersebut berhasil naik dan akan keluar dari ember, kepiting lainnya akan mencapit dan menarik kepiting tersebut agar kembali masuk ke dalam ember. Perilaku pada kepiting ini bisa dikatakan sebagai bentuk solidaritas karena tidak ingin temannya keluar ember dan mati dimakan pemangsa. Namun, pada manusia, hal ini lebih dimaknai sebagai sikap egois atau iri hati terhadap pencapaian orang lain yang membuat seseorang mencoba menarik temannya jatuh agar tidak meraih kesuksesan. Contoh dari crab mentality mungkin dapat dilihat saat kita akan kuliah dan teman mengajak untuk tidak ikut kelas tertentu agar mereka tidak membolos sendirian.

Apa Saja Cirinya?

1. Memiliki perasaan bahwa orang lain tidak boleh lebih baik dan diri sendiri

2. Rasa kompetitif yang berlebihan, sehingga cenderung memiliki energi yang negatif

3. Terus beranggapan buruk terhadap pencapaian orang lain

4. Mengklaim hasil kerja orang lain

Cara Mengatasi

1. Pastikan diri selalu berada di lingkungan positif.

2. Menahan diri jika ada dorongan untuk berkata ataupun berperilaku negatif kepada orang lain

3. Bertukar pikiran dengan orang lain.

4. Evaluasi diri saat merasa gagal

5. Mengikuti kelas pelatihan pengembangan diri.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fun Fact: Kalian Tau Gak Sih Erotomania Itu Apa? Yuk Sama-sama Kita Belajar Bareng

EROTOMANIA      Erotomania adalah kondisi di mana seseorang meyakini dengan kuat bahwa ada seseorang yang mencintainya, meskipun kenyataannya tidak demikian. Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita erotomania mungkin meyakini bahwa orang terkenal tertentu mencintainya.      Orang dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka sedang disukai oleh seseorang, meskipun orang tersebut mungkin tidak mengenal atau pernah bertemu dengan mereka.       Gangguan delusi erotomania bisa muncul hanya dari berkhayal, mendengar berita, atau melihat aktivitas di media sosial seseorang. Meskipun gangguan ini lebih umum dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalaminya. Gejala yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang sedang mengalami gangguan erotomania      Selain keyakinan yang berlebihan bahwa seseorang mencintainya, penderita erotomania juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut: Menghabiskan waktu berbicara tentang orang yang ...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar tentang Impostor Syndrome? mari kita sama-sama mempelajarinya!

  IMPOSTOR SYNDROME Impostor syndrome adalah perasaan dimana seseorang merasa kesuksesan mereka disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan atau usaha keras yang misterius dan bukan karena kemampuan dan kompetensi mereka sendiri, hal ini dapat diukur melalui fake, luck dan discount. Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya fenomena Impostor Syndrome pada anak-anak mereka. Ketika bertemu dengan penderita Impostor Syndrome yang sudah dewasa, pesan atau perilaku yang diberikan oleh orang tua mereka di masa kanak-kanak adalah faktor pendorong munculnya Impostor Syndrome . Pesan yang biasanya diterima dari orang tua hanyalah kritik dan jarang mendapat pujian dari orang tua. Ketika seorang anak mendengar kritik yang konsisten untuk sesuatu yang tidak sempurna, mereka belajar bahwa tidak ada hal lain yang penting, orang tua hanya memperhatikan tentang kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka. Di sisi lain, jika anak tidak pernah menerima pujian apa pun...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar istilah "SELF CARE" ?? Yuk kita cari tau sama-sama

SELF CARE        Self-care merujuk pada tindakan individu untuk merawat dirinya sendiri secara fisik, mental, dan emosional guna menjaga kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Self-care adalah konsep yang melibatkan kesadaran individu terhadap kebutuhan pribadinya serta pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini dapat mencakup hal-hal seperti istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, olahraga, meditasi, hingga mengelola stres dan emosi.      Menurut World Health Organization (WHO), self-care adalah kemampuan individu, keluarga, dan komunitas untuk mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, menjaga kesehatan, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Aspek Self-Care: 1. Self-Care Fisik: Melibatkan kegiatan yang membantu menjaga kesehatan fisik, seperti tidur yang cukup, pola makan seimbang, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan diri. 2. Self-Care Mental: Fokus pada menjaga kesehatan mental dan emosional ...