Langsung ke konten utama

Fun Fact: Ketahui! Ini Dia 4 Ciri Kalau Kamu Terindikasi "Socially Awkward"


Oleh:
Divisi Keilmuan HMJ Psikologi UIN Walisongo


Kalian pernah ngerasain canggung dan takut untuk bersosialiasasi atau mulai obrolan dengan orang lain? Sebenernya hal tersebut adalah hal yang wajar ya, apalagi kalau dalam sebuah lingkungan baru. Tapi, kalau misalnya di dalam lingkungan yang orang-orang sekitarnya udah kita kenal terus ngerasa canggung dan takut buat mulai obrolan, itu hal yang wajar atau tidak?

Nah, sebenernya perasaan atau kondisi yang dialami dalam ilmu psikologi biasa disebut dengan

social awkward. Inget ya, social awkward merupakan kondisi yang berbeda dengan kepribadian introvert. Jadi, sebenarnya antara social awkward dengan kepribadian introvert tidak terdapat hubungan sama sekali.

Lalu, Apa itu Social Awkward?

Menurut penuturan Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog social awkward merupakan sebuah kondisi cemas yang dialami oleh individu bila berada dalam sebuah lingkungan ramai (Maharani, 2020). Kondisi cemas ini dapat disebabkan oleh perasaan takut untuk berbuat salah, umumnya individu yang mengalami ini merasa canggung karena takut untuk salah berperilaku yang akan membuatnya malu. Ketakutan tersebutlah yang membuat cemas dan menghindari lingkungan yang ramai.

Nah, Apa sih yang bisa menjadi ciri kalau kamu mengalami kondisi ini?

Menurut (Isnaini, 2022) Terdapat empat ciri yang mengindikasikan kalau kamu mengalami kondisi ini, sebagai berikut :

1. Merasa tidak nyaman berada di lingkungan yang ramai

Umumnya bila individu mengalami social awkward maka ia akan merasa tidak nyaman bila harus ditempatkan di lingkungan yang ramai. Penyebabnya karena dengan lingkungan yang ramai memaksa individu untuk berinteraksi dan melakukan kontak pada orang lain. Interaksi dan kontak mata pada orang lain bisa membuat seseorang yang mengalami social awkward merasa linglung dan kehilangan fokus, sehingga membuatnya merasa tidak nyaman.

2. Membicarakan topik yang umum

Karena canggung dan takut untuk salah untuk memulai obrolan biasanya individu yang mengalami social awkward cenderung membicarakan masalah dengan topik yang umum kepada lawan bicaranya.

3. Berusaha untuk mencari kesibukan agar tidak diajak berbicara

Individu yang mengalami kondisi social awkward biasanya memilih mencari kesibukannya sendiri dengan memainkan handphone atau pura-pura membaca buku daripada harus berinteraksi dengan lawan bicaranya saat itu. Sehingga umumnya individu social awkward ini lebih asik bila diajak berbicara melalui interaksi secara online.

4. Membandingkan diri dengan orang lain

Individu yang mengalami social awkward umumnya sering membandingkan dirinya dengan orang lain bila habis berinteraksi sehingga ia kerap merasa bersalah atas apa yang sudah ia lakukan.

Nah, social awkward bukanlah sebuah kondisi gangguan kepribadian atau gangguan kesehatan mental. Jadi, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan bila kamu mengalami kondisi ini.

Caranya Gimana Sih?

Menurut (Isnaini, 2022) terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi social awkward, sebagai berikut :

1. Jadi pendengar yang baik

Sebelum memulai obrolan, coba dengerin dulu lawan bicara kamu yang sedang berbicara. Biasanya dengan mendengarkan mereka kamu jadi timbul pertanyaan-pertanyaan umum yang bisa kamu tanyakan kepada mereka. Karena kan, jika ingin didengar kamu pasti harus mendengarkan dulu kan?

2. Coba dengan memulai dan mengamati

Karena kamu mengalami social awkward bukan berarti kamu ga mencoba untuk ngobrol. Ya, coba untuk cross your limit, dengan memulai obrolan. Jangan lupa untuk amati  sekeliling kamu atau orang lain yang bisa kamu jadikan acuan. Kamu amati deh, gimana sih cara mereka ngomong atau menarik perhatian lawan bicaranya. Kalau udah kamu amati tinggal kamu ikutin cara mereka.

3. Tanamkan pemikiran untuk jangan takut malu dan gak nyambung buat diajak ngobrol 

karena yang punya pemikiran kalo diri kamu gak nyambung itu cuma kamu dan pemikiranmu aja kok, orang lain pasti gak akan deh memandang kamu seperti itu. Terpenting, kamu harus inget jika kamu mengalami kondisi ini, kalau kondisi social awkward bukanlah sebuah “penyakit” dalam diri kamu. Kamu masih bisa untuk mengatasinya dengan terus ber-progress dan ingat kalau didalam diri kamu yang saat ini sedang mengalami social awkward pasti ada keunikan lain deh di dalamnya. Jadi semangat untuk terus berlatih dan 

Selamat bertumbuh ya!


Sumber: 

Isnaini, A. I. N. (2022, February 12). Socially Awkward, Pribadi Canggung yang Bikin Sulit Bersosialisasi. Satu Persen .

Maharani, A. (2020, January 13). Canggung saat Berinteraksi, Kenali Orang dengan Tipikal Socially Awkward. Klik Dokter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fun Fact: Kalian Tau Gak Sih Erotomania Itu Apa? Yuk Sama-sama Kita Belajar Bareng

EROTOMANIA      Erotomania adalah kondisi di mana seseorang meyakini dengan kuat bahwa ada seseorang yang mencintainya, meskipun kenyataannya tidak demikian. Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita erotomania mungkin meyakini bahwa orang terkenal tertentu mencintainya.      Orang dengan erotomania memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka sedang disukai oleh seseorang, meskipun orang tersebut mungkin tidak mengenal atau pernah bertemu dengan mereka.       Gangguan delusi erotomania bisa muncul hanya dari berkhayal, mendengar berita, atau melihat aktivitas di media sosial seseorang. Meskipun gangguan ini lebih umum dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalaminya. Gejala yang dapat menjadi tanda-tanda seseorang sedang mengalami gangguan erotomania      Selain keyakinan yang berlebihan bahwa seseorang mencintainya, penderita erotomania juga mungkin mengalami gejala-gejala berikut: Menghabiskan waktu berbicara tentang orang yang ...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar tentang Impostor Syndrome? mari kita sama-sama mempelajarinya!

  IMPOSTOR SYNDROME Impostor syndrome adalah perasaan dimana seseorang merasa kesuksesan mereka disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan atau usaha keras yang misterius dan bukan karena kemampuan dan kompetensi mereka sendiri, hal ini dapat diukur melalui fake, luck dan discount. Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya fenomena Impostor Syndrome pada anak-anak mereka. Ketika bertemu dengan penderita Impostor Syndrome yang sudah dewasa, pesan atau perilaku yang diberikan oleh orang tua mereka di masa kanak-kanak adalah faktor pendorong munculnya Impostor Syndrome . Pesan yang biasanya diterima dari orang tua hanyalah kritik dan jarang mendapat pujian dari orang tua. Ketika seorang anak mendengar kritik yang konsisten untuk sesuatu yang tidak sempurna, mereka belajar bahwa tidak ada hal lain yang penting, orang tua hanya memperhatikan tentang kesalahan yang dilakukan oleh anak mereka. Di sisi lain, jika anak tidak pernah menerima pujian apa pun...

Fun Fact : Pernahkah kamu mendengar istilah "SELF CARE" ?? Yuk kita cari tau sama-sama

SELF CARE        Self-care merujuk pada tindakan individu untuk merawat dirinya sendiri secara fisik, mental, dan emosional guna menjaga kesejahteraan dan kualitas hidupnya. Self-care adalah konsep yang melibatkan kesadaran individu terhadap kebutuhan pribadinya serta pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ini dapat mencakup hal-hal seperti istirahat yang cukup, menjaga pola makan sehat, olahraga, meditasi, hingga mengelola stres dan emosi.      Menurut World Health Organization (WHO), self-care adalah kemampuan individu, keluarga, dan komunitas untuk mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, menjaga kesehatan, dan mengatasi penyakit dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan. Aspek Self-Care: 1. Self-Care Fisik: Melibatkan kegiatan yang membantu menjaga kesehatan fisik, seperti tidur yang cukup, pola makan seimbang, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan diri. 2. Self-Care Mental: Fokus pada menjaga kesehatan mental dan emosional ...