MATERI LACHESISM
Lachesism merupakan
istilah dalam psikologi yang berasal dari bahasa yunani, yang menggambarkan
hasrat untuk mengalami sebuah malapetaka. Istilah ini diidentifikasiakan
pertama kali oleh John Koenig, seorang penulis yang mengkurasi proyek “The
Dictionary of Obscure Sorrows”. Istilah ini menunjukkan kecenderungan dan
keinginan seseorang untuk merasakan atau menyaksikan kehancuran dan situasi
krisis yang luar biasa. kondisi ini dapat
menjadi pengalaman yang membingungkan dan rumit bagi mereka yang mengalaminya.
Mereka mungkin merasa
tertarik oleh berita bencana, gambar-gambar atau film yang menunjukkan
kehancuran. Mereka juga mungkin memiliki hasrat atau keinginan tersembunyi
untuk merasakan bencana atau perasaan dalam situasi berbahaya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa
lachesism bukanlah hal yang lazim atau normal. Kebanyakan orang merasa takut
atau cemas dalam menghadapi malapetaka dan berusaha untuk menghindarinya.
Lachesism muncul sebagai kebalikan
dari reaksi umum ini, dan dapat menimbulkan konflik internal bagi individu yang
mengalaminya.
Jika merasa memiliki kecenderungan
atau hasrat tersembunyi untuk mengalami bencana atau malapetaka, penting untuk
mengatasi perasaan ini dengan bijaksana dan sehat. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat diambil:
1. Kesadaran diri: Pertama-tama, sadari bahwa lachesism
bukanlah reaksi emosional yang umum. Pahami bahwa ini adalah perasaan yang
kompleks dan penting untuk memahaminya secara lebih mendalam.
2. Pencarian bantuan profesional: Jika perasaan lachesism
mengganggu kehidupan sehari-hari atau menimbulkan masalah emosional yang
serius, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti
psikolog atau psikiater.
3. Pengalihan minat: Cobalah untuk mengalihkan minat ke hal-hal yang positif dan bermanfaat. Temukan hobi atau kegiatan yang memberikan kegembiraan dan perasaan pencapaian, serta dapat membantu mengalihkan perhatian dari pemikiran negatif.
4. Pendidikan diri: Pelajari lebih lanjut tentang bencana alam,
kehancuran, atau situasi krisis dengan cara yang lebih konstruktif. Dengan
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik ini, dapat mengubah
perasaan lachesism menjadi semangat untuk membantu dan menyumbangkan kebaikan
bagi mereka yang terkena dampak bencana.
Lachesism adalah fenomena psikologis
yang jarang terjadi, di mana individu merasakan hasrat atau keinginan
tersembunyi untuk mengalami bencana atau malapetaka. Meskipun perasaan ini
tidak umum, penting untuk mengenali dan memahami lachesism agar dapat menghadapinya
dengan cara yang sehat dan positif. Dengan pemahaman diri, pencarian bantuan
profesional, pengalihan minat, dan pendidikan diri, individu yang mengalami
lachesism dapat mengatasi perasaan ini dan mengarahkannya ke arah yang lebih
konstruktif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Bányai, F., Zsila, Á., Király, O.,
& Demetrovics, Z. (2017). Problematic Social Media Use: Results from a
Large-Scale Nationally Representative Adolescent Sample. PLoS ONE, 12(1),
Amundson, M. J., & Morris, W. N. (2014).
Death by Disaster: The Need for a Multilevel, Hierarchical Model of
Death-Related Anxiety. Journal of Clinical Psychology, 70(5)
Moulds, M. L., Kandris, E., Starr, S., & Wong, A. C. (2019). The Relationship Between Disgust and Intrusive Images in Posttraumatic Stress Disorder. Journal of Traumatic Stress, 32(5)

Komentar
Posting Komentar